Saturday, October 22, 2016

Penyedotan Gumpalan Darah Dan Atau Plak Arteri Coroner Jantung



OD copas artikek kesehatan sebagai klarifikasi tentang penyedotan gumpalan darah.

Artikel oleh Muhammad Yamin (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan di FKUI/ RSCM)

Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial ttg terapi/pengobatan penyedotan plak lemak utk
mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner). Banyak yg bertanya
kepada saya baik pasien maupun dokter, bahkan dokter spesialis jantung yg mendapat kabar bahwa
di RSCM hal tsb sdh dpt dilakukan.

Apakah penyakit jantung koroner ( PJK) itu? PJK adalah proses penyumbatan  akibat penumpukan
lemak kronis ( plak aterosklerosis)  di dlm arteri koroner. 
Penanganan PJK dpt dilakukan dgn obat-obatan dan atau dengan tindakan intervensi
(intervensi koroner perkutan= IKP).  
Secara umum penanganan IKP pada PJK dibagi dua : 
1. Penanganan dlm keadaan emergensi 
2. Penangan secara terencana ( elektif). 

Oleh bbrp faktor pemicu, bungkusan plak lemak tadi mengalami robekan dan memicu terjadinya
pembentukan bekuan darah ( trombus) mendadak yg dikenal sebagai serangan jantung akut.
Bila ini terjadi, maka diperlukan penanganan secara emergensi.  Dlm keadaan serangan  jantung,
bekuan penyumbat tadi harus segera dikeluarkan utk mencegah kerusakan otot jantung yg luas yg
dpt berakibat kematian.
Proses ini disebut IKP primer: pasien segera dibawa ke ruang tindakan kateterisasi. Pengeluaran
bekuan darah alias trombus inilah yg dilakukan dgn penyedotan. Penyedotan bekuan dpt dilakukan
secara manual dgn memasukkan selang plastik khusus (disebut kateter) ke dlm pembuluh jantung.
Cara manual ini banyak kelemahan terutama bila ukuran dan jumlah bekuan cukup besar, maka akan
banyak sisa bekuan yg tertinggal. 

Oleh karena itu diciptakanlah alat penyedot otomatis (mekanik) seperti dlm video yg banyak beredar
belakangan ini. Alat dua jenis alat penyedot  yaitu Angiojet dan Megavac. K arena memakai mesin
maka jumlah bekuan darah yg dpt disedot sangat banyak dan bersih dan bekuan liar yg lari ke cabang2
pembuluh lain dpt dicegah. 

Setelah bekuan bersih, sumbatan lemak keras yg ada (plak aterosklerosis) dipecahkan dgn balon dan
dilanjutkan dgn pemasangan ring/stent atau cincin jantung . Cincin jantung akan mencegah kolapsnya
pembuluh koroner dan mencegah tumbuh kembalinya tumpukan plak lemak. 

Jadi tdk benar bahwa plak lemak yg keras bisa disedot dan tdk perlu pemasangan cincin jantung.
Yg bisa disedot adalah bekuan darah segar yg menyumbat akibat lecet/sobeknya bungkus pelapis
plak (plaque).
Proses penangan PJK yg kedua adalah yg terencana (elektif). Sebagai tambahan penyedotan bekuan ini bisa dilakukan di pembuluh darah kaki dan pd bbrp kasus di pembuluh darah otak pada kasus stroke akut dgn
tujuan yg sama: menghilangkan sumbatan akut. 

Pasien yg terdiagnosis PJK dari pemeriksaan awal seperti treadmil test atau CT angio koroner, dilakukan pemeriksaan kateterisasi jantung utk klarifikasi. Bila terdapat sumbatan bermakna maka dilakukan upaya
awal membuka plak lemak dgn balon. 
Seringkali plak lemak ini keras seperti batu karang. Utk memecahnya diperlukan pengeboran (rotablation)
dgn mata intan ukuran diameter mulai 0.75 mm sd 2 mm dgn kecepatan 200.000 rpm. 
Bisa dibayangkan betapa kerasnya jenis plak lemak seperti ini. 

Setelah plak lemak pecah,  dilanjutkan dgn pembalonan dan pemasangan ring.
Jadi tdk benar bahwa ada alat yg bisa langsung menyedot dan membersihkan lemak seperti yg beredar
dlm bentuk animasi belakangan ini. Apalagi yg sekeras batu karang tadi.
Mudah2an ulasan ini membantu klarifikasi apa yg sdg ramai di media sosial